Pengetahuan Umum Ilmu Kelola Industri Pertambangan Dan Batuan

Proses Endapan Tambang Emas


Proses endapan emas diperoleh dengan cara mengisolasinya dari batuan bijih emas (ekstraksi). Bijih emas dikategorikan dalam 4 ( empat ) kategori:
  1. Bijih tipis dimana kandungannya sebesar 0.5 ppm
  2. Bijih rata-rata ( typical ) dengan mudah digali, nilai biji emas khas dalam galian terowongan terbuka yakni kandungan 1 -5 ppm
  3. Bijih bawah tanah/harrdrock dengan kandungan 3 ppm
  4. Bijih nampak mata ( visible ) dengan kandungan minimal 30 ppm
Proses Endapan Tambang EmasMenurut Greenwood dkk (1989), batuan bijih emas yang layak untuk dieksploitasi sebagai industri tambang emas, kandungan emasnya sekitar 25 g/ton (25 ppm).

Di dunia pertambangan mengenal dua metode eksplorasi tambang, pertama metode tambang bawah tanah (underground mining) dan kedua metode tambang terbuka (surface mining). Kedua metode penambangan emas tersebut sangat dipengaruhi oleh karakteristik cebakan emas.

Berdasarkan proses terbentuknya, endapan emas dikatagorikan menjadi dua type yaitu:

Endapan primer / Cebakan Primer

Pada umumnya emas ditemukan dalam bentuk logam (native) yang terdapat di dalam retakan-retakan batuan kwarsa dan dalam bentuk mineral yang terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan aktifitas hidrotermal, yang membentuk tubuh bijih dengan kandungan utama silika. Cebakan emas primer mempunyai bentuk sebaran berupa urat/vein dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi dengan urat kuarsa.

Endapan plaser / Cebakan Sekunder

Emas juga ditemukan dalam bentuk emas aluvial yang terbentuk karena proses pelapukan terhadap batuan-batuan yang mengandung emas (gold-bearing rocks, Lucas, 1985). Proses oksidasi dan pengaruh sirkulasi air yang terjadi pada cebakan emas primer pada atau dekat permukaan menyebabkan terurainya penyusun bijih emas primer. Proses tersebut menyebabkan juga terlepas dan terdispersinya emas. Terlepas dan tersebarnya emas dari ikatan bijih primer dapat terendapkan kembali pada rongga-rongga atau pori batuan, rekahan pada tubuh bijih dan sekitarnya, membentuk kumpulan butiran emas dengan tekstur permukaan kasar. Akibat proses tersebut, butiran-butiran emas pada cebakan emas sekunder cenderung lebih besar dibandingkan dengan butiran pada cebakan primernya (Boyle, 1979). Dimana pengkonsentrasian secara mekanis melalui proses erosi, transportasi dan sedimentasi (terendapkan karena berat jenis yang tinggi) yang terjadi terhadap hasil disintegrasi cebakan emas pimer menghasilkan endapan emas letakan/aluvial (placer deposit).

Cebakan emas primer dapat ditambang secara tambang terbuka (surface mining) maupun tambang bawah tanah (underground minning). Sementara cebakan emas sekunder umumnya ditambang secara tambang terbuka.

Cebakan Primer

Cebakan primer merupakan cebakan yang terbentuk bersamaan dengan proses pembentukan batuan. Salah satu tipe cebakan primer yang biasa dilakukan pada penambangan skala kecil adalah bijih tipe vein ( urat ), yang umumnya dilakukan dengan teknik penambangan bawah tanah terutama metode gophering / coyoting ( di Indonesia disebut lubang tikus ). Penambangan dengan sistem tambang bawah tanah (underground), dengan membuat lubang bukaan mendatar berupa terowongan (tunnel) dan bukaan vertikal berupa sumuran (shaft) sebagai akses masuk ke dalam tambang. Penambangan dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana ( seperti pahat, palu, cangkul, linggis, belincong ) dan dilakukan secara selektif untuk memilih bijih yang mengandung emas baik yang berkadar rendah maupun yang berkadar tinggi.

Terhadap batuan yang ditemukan, dilakukan proses peremukan batuan atau penggerusan, selanjutnya dilakukan sianidasi atau amalgamasi, sedangkan untuk tipe penambangan sekunder umumnya dapat langsung dilakukan sianidasi atau amalgamasi karena sudah dalam bentuk butiran halus.

Beberapa karakteristik dari bijih tipe vein ( urat ) yang mempengaruhi teknik penambangan antara lain:
  • Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada badan urat.
  • Mineral bijih dapat berupa kristal-kristal yang kasar.
  • Kebanyakan urat mempunyai lebar yang sempit sehingga rentan dengan pengotoran ( dilution ).
  • Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona geser (regangan), sehingga pada kondisi ini memungkinkan terjadinya efek dilution pada batuan samping.
  • Perbedaan assay ( kadar ) antara urat dan batuan samping pada umumnya tajam, berhubungan dengan kontak dengan batuan samping, impregnasi pada batuan samping, serta pola urat yang menjari ( bercabang ).
  • Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai rentang yang terbatas, serta mempunyai kadar yang sangat erratic ( acak / tidak beraturan ) dan sulit diprediksi.
  • Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle.
Dengan memperhatikan karakteristik tersebut, metode penambangan yang umum diterapkan adalah tambang bawah tanah ( underground ) dengan metode Gophering, yaitu suatu cara penambangan yang tidak sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan penambangan ( development works ) dan arah penggalian hanya mengikuti arah larinya cebakan bijih. Oleh karena itu ukuran lubang ( stope ) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran cebakan bijih di tempat itu dan umumnya tanpa penyanggaan yang baik.

Cara penambangan ini umumnya tanpa penyangga yang memadai dan penggalian umumnya dilakukan tanpa alat-alat mekanis. Metode tambang emas seperti ini umum diterapkan di berbagai daerah operasi tambang rakyat di Indonesia, seperti di Ciguha, Pongkor-Bogor; Gunung Peti, Cisolok-Sukabumi; Gunung Subang, Tanggeung-Cianjur; Cikajang-Garut; Cikidang, Cikotok-Lebak; Cineam-Tasikmalaya; Kokap-Kulonprogo; Selogiri-Wonogiri; Punung-Pacitan; Tatelu-Menado; Batu Gelas, RataTotok-Minahasa; Bajuin-TanahLaut; Perenggean-Palangka Raya; Ketenong-Lebong; dan lain-lain. Penambangan dilakukan secara sederhana, tanpa development works, dan langsung menggali cebakan bijih menuruti arah dan bentuk alamiahnya. Bila cebakan bijih tersebut tidak homogen, kadang-kadang terpaksa ditinggalkan pillar yang tak teratur dari bagian-bagian yang miskin.

Demikian: Proses Endapan Tambang Emas ,semoga bermanfaat bagi anda
Tag : Emas, Tambang
3 Komentar untuk "Proses Endapan Tambang Emas"

Yuk Uji Keberuntunganmu Untuk Mendapatkan Puluhan Juta Rupiah
Bersama Bolavita Bandar Live Online Casino Terbesar Di Indonesia
Buruan Gabung Disini Banyak Bonus Menantimu

Mari Kunjungin Segera Website kami :
www(titik)bolavita(titik)fun
www(titik)sateayam(titik)club
www(titik)pokervita(titik)live

Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
Live Chat Online 24 JAM NONSTOP !!!
WA : +628122222995
Pin BBM : BOLAVITA / D8C363CA (NEW)


Informasi yang sangat bermanfaat kak, ditunggu artikelnya lagi ya...

Totosaja.com menyediakan 8 Pasaran Togel Seperti Singapore, Sydney, Hongkong, Zhejiang, Qinghai, Paris, London, Shanghai dan Totomacau
dengan Discount terbaik Yaitu :
4D : 66%
3D : 59%
2D : 29%

Selain togel kami juga ada permainan Live games lainnya.
Transaksi mudah & cepat yang disajikan 24Jam nonstop, serta minimal deposit hanya 10rb saja loh

Khusus untuk Bapak/ibu yang mau gabung, nanti saya kasih promo khusus juga ya

Add Contact kami ya:
BBM : Totosaja
WA : +85586927811

Togel Online Terbaik
Live Draw Togel
Prediksi Togel Hongkong
Bocoran Nomor Togel
Angka Togel Hari Ini
Syair Togel HK

Informasi yang sangat bermanfaat kak, ditunggu artikelnya lagi ya...

Totosaja.com menyediakan 8 Pasaran Togel Seperti Singapore, Sydney, Hongkong, Zhejiang, Qinghai, Paris, London, Shanghai dan Totomacau
dengan Discount terbaik Yaitu :
4D : 66%
3D : 59%
2D : 29%

Selain togel kami juga ada permainan Live games lainnya.
Transaksi mudah & cepat yang disajikan 24Jam nonstop, serta minimal deposit hanya 10rb saja loh

Khusus untuk Bapak/ibu yang mau gabung, nanti saya kasih promo khusus juga ya

Add Contact kami ya:
BBM : Totosaja
WA : +85586927811

Togel Online Terbaik
Live Draw Togel
Prediksi Togel Hongkong
Bocoran Nomor Togel
Angka Togel Hari Ini
Syair Togel HK

Back To Top