Batu permata atau batu Kristal menurut tinjauan ilmu geologi merupakan mineral sebagian bahan utama bahan tambang, terdapat di bumi mulai dari permukaan tanah hingga ratusan kilometer di kedalaman bumi. Batu permata berarti batu berbentuk mata, diantaranya mata cincin dan mata kalung, yang dibentuk lewat polesan tangan manusia, yang sama artinya dengan batu kristal karena sesuai batu permata memang mengalami kristalisasi. Dari hasil penelitian ternyata batu-batu permata mengandung berbagai jenis logam seperti: emas, perak, besi, karbon, aluminium, seng, karbon (arang), fosfor, air dan bahan-bahan galian dari laam lainnya. Kadang-kadang batu permata hanya terdiri dari satu jenis mineral seperti intan yang merupakan kristalisasi karbon (zat arang), atau terdiri dari dua atau lebih mineral bumi. Malahan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang memfosil (membatu) menjadi batu permata yang indah.
Proses pembetukan/kristalisasi batu permata terjadi selama kurun waktu ratusan bahkan ribuan tahun lampau, jauh sebelum adanya peradaban manusia dan kitapuntidak pernah tahu pasti kapan tepatnya kristalisasi batu permata dimulai. Oleh karena alam yang membentuknya, manusia hanya bisa mengira-ngira proses terjadinya batu permata. Pembentukan selama masa yang begitu lama akhirnya menghasilkan batu-batu permata indah dan dapat dibeda-bedakan satu sama lain berdasarkan : bentuk, warna, motif dan gambar, urat-urat alam, kekerasan dan sebagainya. Bisa saja terjadi dalam pembentukan batu permata secara tidak sengaja ikut ‘terperangkap’ binatang atau tumbuh-tumbuhan tertentu sehingga menghasilkan batu permata yang di dalamnya didapati binatang seperti: nyamuk, lalat, cacing, ular, kalajengking atau tumbuhan seperti bunga, daun, ranting, lumut dan lain sebaginya sehingga cukup menarik untuk diteliti. Di alam di mana batu-batu permata ditemukan besarnya bisa hanya sebesar butiran beras namun bisa lebih besar dari gajah bahkan mungkin lebih besar dari neneknya gajah. Kadang-kadang batu permata ketika ditemukan sudah terbentuk dengan sendirinya orang menyebutnya mustika seperti brntuk telur ayam, bentuk binatang, bentuk tumbuhan bahkan bisa jadi berbentuk batu cincin, namun kebanyakan batu-batu permata setelah ditambang atau didapat dari alam harus diolah dahulu dengan cara sederhana maupun dengan tekhnologi modern.
Batu permata ini baik yang sudah dibentuk maupun yang masih bnetuk aslinya mempunyai motif dan gambar. Motif bisa berbentuk uiran, ornament, pemandangan, gunung, wayang, dan lain sebagainya. Motif dan ukuran tertentu yang dikategorikan unik dan langka seperti gambar orang terkenal, rumah ibadah, angka keramat, atau yang lainnya dianggap mempunyai nilai dan harga tersendiri, sehingga dengan sendirinya harganya menjadi mahal. Mahalnya sebutir batu permata di Indonesia lebih ditentukan oleh motif, gambar, warna, bentuk dan tentu saja unsur-unsur gaib yang dipercaya memiliki khasiat khusus seperti kekebalan, kewibawaan, rejeki, anti santet, obat, dan kegaiban lainnya. Di Indonesia orang tidak pernah mempersoalkan berapa nilai kekerasan sebutir batu tatapi kalau lbetulan suka, berapapun harganya akan dibayar. Berikut ini adalah cara menyikapi batu permata, ketika sobat memutuskan membeli sebutir permata atau menerima sebagai hadiah dari teman, ada baiknya bila batu permata tersebut dibersihkan untuk menghindari kontaminasi setelah mengalami perjalanan panjang.
Untuk sekedar diketahui, batu permata yang berpindah-pindah pemiliki sebelumnya. Dia mampu merekam dan menyimpan karakter emosional dari pemilik sebelumnya. Rekaman tersebut diyakini bisa saja sebentuk energi negatif , energi positif, penyakit, dan sifat-sifat pemilik batu permata, dapat dikatakan bahwa batu permata disamping merekam hal-hal baik, juga merekam hal-hal buruk.
Batu permata sebelum dipakai atau disimpan ada baiknya dicuci, dibersihkan atau dinetralkan. Ada berbai metode membersihkan batu permata. Diantaranya dengan menggunakan alkohol, air garam, air mengalir, menanam kedalam tanah, merendam dengan beraneka bunga, dijemur di bawah sinar matahari, atau dengan mantera-mantera khusus dan sebagainya. Jika sobat memperoleh batu permata dati toko, cukup dibersihkan dengan dengan air garam saja sudah cukup.
Demikian: Ilmu Batuan Permata atau Kristal Menurut Tinjauan Ilmu Geologi Seiakan untuk anda.
Proses pembetukan/kristalisasi batu permata terjadi selama kurun waktu ratusan bahkan ribuan tahun lampau, jauh sebelum adanya peradaban manusia dan kitapuntidak pernah tahu pasti kapan tepatnya kristalisasi batu permata dimulai. Oleh karena alam yang membentuknya, manusia hanya bisa mengira-ngira proses terjadinya batu permata. Pembentukan selama masa yang begitu lama akhirnya menghasilkan batu-batu permata indah dan dapat dibeda-bedakan satu sama lain berdasarkan : bentuk, warna, motif dan gambar, urat-urat alam, kekerasan dan sebagainya. Bisa saja terjadi dalam pembentukan batu permata secara tidak sengaja ikut ‘terperangkap’ binatang atau tumbuh-tumbuhan tertentu sehingga menghasilkan batu permata yang di dalamnya didapati binatang seperti: nyamuk, lalat, cacing, ular, kalajengking atau tumbuhan seperti bunga, daun, ranting, lumut dan lain sebaginya sehingga cukup menarik untuk diteliti. Di alam di mana batu-batu permata ditemukan besarnya bisa hanya sebesar butiran beras namun bisa lebih besar dari gajah bahkan mungkin lebih besar dari neneknya gajah. Kadang-kadang batu permata ketika ditemukan sudah terbentuk dengan sendirinya orang menyebutnya mustika seperti brntuk telur ayam, bentuk binatang, bentuk tumbuhan bahkan bisa jadi berbentuk batu cincin, namun kebanyakan batu-batu permata setelah ditambang atau didapat dari alam harus diolah dahulu dengan cara sederhana maupun dengan tekhnologi modern.
Batu permata ini baik yang sudah dibentuk maupun yang masih bnetuk aslinya mempunyai motif dan gambar. Motif bisa berbentuk uiran, ornament, pemandangan, gunung, wayang, dan lain sebagainya. Motif dan ukuran tertentu yang dikategorikan unik dan langka seperti gambar orang terkenal, rumah ibadah, angka keramat, atau yang lainnya dianggap mempunyai nilai dan harga tersendiri, sehingga dengan sendirinya harganya menjadi mahal. Mahalnya sebutir batu permata di Indonesia lebih ditentukan oleh motif, gambar, warna, bentuk dan tentu saja unsur-unsur gaib yang dipercaya memiliki khasiat khusus seperti kekebalan, kewibawaan, rejeki, anti santet, obat, dan kegaiban lainnya. Di Indonesia orang tidak pernah mempersoalkan berapa nilai kekerasan sebutir batu tatapi kalau lbetulan suka, berapapun harganya akan dibayar. Berikut ini adalah cara menyikapi batu permata, ketika sobat memutuskan membeli sebutir permata atau menerima sebagai hadiah dari teman, ada baiknya bila batu permata tersebut dibersihkan untuk menghindari kontaminasi setelah mengalami perjalanan panjang.
Untuk sekedar diketahui, batu permata yang berpindah-pindah pemiliki sebelumnya. Dia mampu merekam dan menyimpan karakter emosional dari pemilik sebelumnya. Rekaman tersebut diyakini bisa saja sebentuk energi negatif , energi positif, penyakit, dan sifat-sifat pemilik batu permata, dapat dikatakan bahwa batu permata disamping merekam hal-hal baik, juga merekam hal-hal buruk.
Batu permata sebelum dipakai atau disimpan ada baiknya dicuci, dibersihkan atau dinetralkan. Ada berbai metode membersihkan batu permata. Diantaranya dengan menggunakan alkohol, air garam, air mengalir, menanam kedalam tanah, merendam dengan beraneka bunga, dijemur di bawah sinar matahari, atau dengan mantera-mantera khusus dan sebagainya. Jika sobat memperoleh batu permata dati toko, cukup dibersihkan dengan dengan air garam saja sudah cukup.
Demikian: Ilmu Batuan Permata atau Kristal Menurut Tinjauan Ilmu Geologi Seiakan untuk anda.
Tag :
Batuan
1 Komentar untuk "Ilmu Batuan Permata atau Kristal Menurut Tinjauan Ilmu Geologi"
Prediksi Togel HK Mbah Bonar 15 Agustus 2019 Ayo Pasang Angka Keberuntunganmu hari ini Gabung sekarang dan Menangkan !!!