Monday, 23 June 2014

Batu Mulia Hasil Proses Geologi

Batu mulia adalah batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Batu mulia harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan.

Mula-mula batu mulia tidak jauh berbeda dengan pembentukan batuan atau mineral secara umum oleh karena itu, pembentukan batu mulia mungkin saja terjadi melalui proses diferensiasi magma, proses metamorfosa, atau sedimentasi.
Batu Mulia Proses Geologi

Kegiatan penambangan berbagai jenis batu mulia hanya dilakukan oleh rakyat setempat secara tradisional, kecil-kecilan, sederhana, dan kadang-kadang bersifat sampingan/ sambilan. Hampir tidak ada atau bahkan tidak ada sama sekali kegiatan penambangan berskala besar, menggunakan peralatan mekanis, dan ditekuni sebagai usaha tetap. Metode penambangan biasanya digunakan tambang dalam (underground mining). Kedalaman maksimum sumuran adalah 35 m, dan menggunakan peralatan manual.

Batu mulia biasanya dijadikan perhiasan, misalnya mata cincin, giwang, liontin, gelang, profil hewan atau tumbuh-tumbuhan, tea set, asbak, vas bunga, plaket dan batu alami.

Di dunia ini tidak semua tempat mengandung batu mulia. Di Indonesia hanya beberapa tempat yang mengandung batu mulia antara lain di provinsi Banten dengan Kalimayanya, di Lampung dengan batu jenis-jenis anggur yang menawan dan jenis cempaka,di Pulau Kalimantan dengan Kecubungnya (amethys) dan Intan (berlian). Batu mulia mempunyai nama dari mulai huruf a sampai huruf z yang diklasifikasikan menurut kekerasannya yang dikenal dengan Skala Mohs dari 1 sampai 10. Permata yang paling diminati di dunia adalah yang berkristal yang selain jenis batu mulia sepertiBerlian,Zamrud, Ruby dan Safir, batu-batu akik jenis anggur seperti Biru Langit, bungur atau kecubung yang berasal dari Tanjung Bintang, Lampung saat ini banyak di buru oleh para kolektor karena kualitas kristalnya.

Batu Mulia berkaitan dengan Kekerasan batu tersebut, Mohs seorang ahli perbatuan mengklasifikasi atau menggolongkan tingkatan keras batu menjadi 10 tingkatan. Berlian digolongkan dalam kekerasan paling keras yaitu 10.

Dengan adanya ukuran nilai kekerasan, orang dengan mudah membedakan batu mulia. Semua jenis batu yang mempunyai nilai keras tujuh setengah ke atas skala Mohs dinamakan atau digolongkan sebagai batu mulia. Batu yang mempunyai kekerasan 6,5 sampai dengan 7,5 dinamakan batu setengah Mulia.

Demikian: Batu Mulia Proses Geologi ,semoga bermanfaat bagi anda  amin,,
Download artikel Batu Mulia Hasil Proses Geologi dalam bentuk file PDF disini (Password: Apasaja)

No comments:

Post a Comment